Antisipasi Lonjakan Covid-19 , Tiga Pilar Gubeng Gencarkan Swab Hunter dan Vaksin Booster

SURABAYA - Sebanyak 94 warga terjaring Operasi Swab Hunter dan Vaksin Hunter yang digelar Satgas Percepatan Penanganan COVID-19, bersama Polsek Gubeng Surabaya, di Sentral Wisata Kuliner (SWK) Bratang Surabaya, pada Sabtu (23/07/2022).

Baca juga: Polda Jawa Timur Gelar Anev Sitkamtibmas, Pengananan Covid 19 dan Ops Ketupat Semeru 2022

Dikatakan, Kapolsek Gubeng Kompol Sodik Efendi di Surabaya, Tim Swab Hunter bergerak serentak menyasar pusat-pusat keramaian dan semua orang yang beraktivitas di luar rumah.

"Hasilnya, ada sebanyak 70 warga yang terjaring Tim Swab Hunter di Sentral Wisata Kuliner tersebut, " kata Sodik. 

Baca juga: Polda Jatim Olah TKP Gudang  Repacking  Pupuk Subsidi Menjadi Non Subsidi

Namun, lanjut Sodik, hasil pemeriksaan tes usap Sweb seluruh 70 warga itu dinyatakan Negatif COVID-19. 

Sedangkan untuk Vaksin Hunter, berhasil menjaring sekitar 24 warga yang belum menerima suntikan vaksin Booster. Mereka pun langsung mengikuti vaksinasi Booster di tempat. 

Baca juga: Kombes Pol A Yusep Pimpin Langsung Tes Urine Anggota

"Ketika dalam penegakan prokes itu ditemukan ada yang melanggar, maka langsung di tes usap. Kalau belum vaksin, maka dia dilakukan vaksin malam itu juga, " kata Sodik. 

Kapolsek menambahkan, kegiatan Swab dan Vaksin Hunter bakal rutin dilaksanakan. Bahkan, dalam satu pekan, tim akan berkeliling dipusat keramaian di wilayah hukum Polsek Gubeng Surabaya. 

Baca juga: Pekik Perjuangan Buruh dari Kapolri saat Puncak Peringatan May Day

"Jadi tiga pilar kecamatan Gubeng itu akan bergerak di masing-masing wilayahnya dibantu dengan puskesmas. Kita lakukan secara reguler dan rutin, " ujarnya.

Menurutnya, Polsek Gubeng bersama tiga pilar akan terus memasifkan percepatan vaksinasi, salah satu upaya yang saat ini digencarkan adalah melalui giat Vaksin Hunter.

Baca juga: Satgas Pangan Polda Jatim Mendukung Pemprov Jatim dalam Penanganan PMK pada Hewan Ternak

"Bagaimanapun juga percepatan vaksinasi harus terus dilakukan. Karena itu yang paling utama untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, " pungkasnya.